TRANSPORT LAYER
TRANSPORT LAYER
11. Pengertian dan Fungsi
Transport Layer
Lapisan transport atau transport layer
adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan
transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat
diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak
di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:
·
Mengatur alur (flow control) untuk
menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih
banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
·
Mengurutkan paket (packet sequencing),
yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen
data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk
menyusunnya kembali.
·
Penanganan kesalahan dan fitur (acknowledgment) untuk
menjamin bahwa data telah
dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak
sampai ke tujuan.(Multiplexing), yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
·
Pembentukan sirkuit virtual, yang
dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua
node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari protokol yang bekerja pada
lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia
dari kumpulan protokol TCP/IP.
Karena peran ini, keseluruhan pekerjaan
lapisan transport adalah menyediakan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan
komunikasi antara proses aplikasi perangkat lunak pada komputer yang berbeda.
Ini mencakup sejumlah tugas yang berbeda tetapi terkait
Fungsi lain dari lapisan transport adalah untuk
memberikan layanan koneksi untuk protokol dan aplikasi yang berjalan di tingkat
atasnya. Ini dapat dikategorikan sebagai layanan koneksi atau layanan
connectionless. Sementara orientasi layanan koneksi dapat ditangani
pada lapisan jaringan juga, mereka lebih sering terlihat pada lapisan transport
dalam dunia nyata. Beberapa protokol suite, seperti TCP / IP, menyediakan
connection-oriented dan lapisan transport protokol connectionless, untuk
memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi.
Lapisan transport mengontrol port
sumber dan port tujuan paket, termasuk nomor urut paket yang dikirim. Oleh
karenanya, menggunakan mekanisme lapisan protokol transport file yang besar
dapat dikirim dalam potongan paket kecil, yang kemudian digabungkan kembali di
bagian penerima. Lapisan transport juga berusaha menjamin supaya paket yang
diterima sampai ditujuan dengan selamat, jika ada kesalahan / kerusakan paket
di jalan, maka [lapisan transport] ini yang akan berusaha memperbaikinya.
Lapisan transport memberikan metoda
untuk mencapai jasa tertentu di sebuah node di jaringan. Contoh protokol yang
bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan UDP. Beberapa protokol yang bekerja
pada lapisan ini adalah TCP dan UDP. Beberapa protokol pada lapisan transport,
seperti TCP, akan memastikan bahwa semua data tiba di tujuan dengan selamat,
dan akan merakit, dan memberikan ke lapisan selanjutnya dalam urutan yang
benar. Unsur – unsur yang terdapat dalam lapisan transport
Dua protokol utama pada layer ini adalah
Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP
menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan
koreksi kesalahan. TCP menyediakan layanan penuh lapisan transpor untuk
aplikasi, TCP juga dikatakan protokol transpor untuk stream yang reliabel.
Dalam konteks ini artinya TCP bermakna connectionoriented, dengan kata lain:
koneksi end-to-end harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum kedua
ujung terminal mengirimkan data. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram
tanpa koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan
data diantara Application Layer dan Internet Layer. Secara garis besara TCP dan
UDP dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
1. UDP, singkatan dari User Datagram
Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung
komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara
host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
·
Protokol yang "ringan"
(lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa
protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang
dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh
dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
Protokol lapisan aplikasi yang
mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi
menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan
yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada.
·
Protokol yang tidak membutuhkan
keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol
(RIP).
·
Transmisi broadcast: Karena UDP
merupakan protokol yang tidak perlu membuat
koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
User Datagram Protocol (UDP):
UDP menyediakan fitur error checking yang sangat remeh dan di desain untuk situasi dimana fitur-fitur tambahan pada TCP tidak diperlukan. UDP termasuk connectionless protocol.
koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
2. (TCP) Transmission Control
Protocol adalah suatu protokol yang Transmission Control Protocol (TCP)
merupakan suatu layanan pengiriman berorientasi koneksi yang dapat diandalkan.
Data TCP ditransmisikan dalam segmen-segmen dan suatu sesi harus ditetapkan
sebelum host dapat mempertukarkan data. TCP memakai komunikasi byte-stream,
yang berarti bahwa data diperlakukan sebagai suatu rangkaian byte.
TCP mampu mencapai keterandalannya dengan menugaskan
rangkaian angka ke setiap segmen yang ditransmisikan. Jika suatu segmen dibagi
menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, maka host penerima mengerti apakah
semua potongan itu sudah diterima. Suatu pengakuan akan memverifikasi bahwa
host lain sudah menerima data itu. Bagi setiap segmen yang dikirimkan, host
penerima harus menghasilkan acknowledgment (ACK) dalam periode tertentu. Bila
pengirim tidak menerima ACK, maka data tersebut ditransmisikan ulang. Kalau
segmen yang diterima ternyata rusak, maka host penerima akan membuangnya.
Karena dalam kasus ini ACK tidak dikirimkan, maka pengirim mentransmisikan
ulang segmen itu.
33.
Sifat- sifat yag terdapat di UDP
·
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan
UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua
host yang hendak berukar informasi.
·
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan
UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan
acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan
keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan
menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
·
UDP menyediakan mekanisme untuk
mengirim pesan-pesan ke sebuahprotokol lapisan
aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
·
UDP menyediakan penghitungan checksum
berukuran 16-bit terhadap
keseluruhan pesan UDP.
44.
Sifat- sifat yag terdapat di TCP
·
Connection-orientedSuatu
arsitektur/mekanisme komunikasi data di mana dua perangkat yang akan saling
berkomunikasi diharuskan untuk membuat sebuah sesi (session) terlebih dahulu.
·
Reliabel (Keandalan) yang dimiliki
oleh protokol ini disebabkan karena beberapa mekanisme. Berikut mekanisme
tersebut:
1.Checksum.
2.Duplicate Data
Detection
3.Retransmisson.
4.Sequencing.
5.Timers.
·
Stream data transfer, TCP akan
mengelompokkan byte-byte yang sebelumnya tidak terstruktur ke dalam bentuk
segmen untuk kemudiandikirimkan ke IP. Layanan ini memberikan keuntungan bagi
aplikasi-aplikasi karena mereka tidak perlu lagi membuat blok- blok data.
·
Efficient flow control, Ketika mengirim
ulang acknowledgement ke alamat asal, proses TCP yang menerima mengindikasikan
nomor urutan yang bisa diterimanya tanpa harus meng-over flow buffer internal
miliknya.
·
Full-duplex operation, TCP bisa
mengirim dan menerima dalam waktu yang bersamaan.
·
Multiplexing, Komunikasi antar
upper-layer yang terjadi secara simultan bisa dimultiplexikan melalui satu
koneksi tunggal
5. Keunggulan TCP/IP
1. Open Protocol
Standard
2.Independen
dari physical network hardware.
3.Skema
pengalamatan yang umum menyebabkan device yang menggunakan TCP/IP dapat
menghubungi alamat device-device lain di seluruh network, bahkan
Internet sekalipun.
4.High level
protocol standar
5.TCP/IP memiliki
fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada
internetwork.
6.Model Arsitektur TCP/IP
Karena tidak ada perjanjian umum tentang bagaimana
melukiskan TCP/IP dengan model layer, biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5
level fungsi dalam arsitektur protokol. Berikut merupakan bagan dari 5 layer
dalam TCP/IP.
Beberapa
peran dan fungsi transport layer antara lain :
- Komunikasi end-to-end logik : Setiap host bisa saja memiliki lebih dari 1 aplikasi yang memanfaatkan network untuk proses komunikasi. Setiap aplikasi tersebut bisa saja berkomunikasi dengan satu atau lebih aplikasi pada host lain.
- Segmenting : Layer transport bertanggung jawab untuk melakukan segmentasi data yang diterima dari layer atas (layer application). Setiap pecahan data hasil segmentasi akan di enkapsulasi dengan header yang berisi informasi-informasi layer transport seperti, nomor urut (sequence) dan juga port address pengirim dan penerima.
- Reassembling data: Pada sisi penerima, transport layer memanfaatkan informasi yang ada pada header layer transport untuk menyusun ulang segmen-segmen data menjadi data yang utuh sebelum diberikan ke layer atas (application).
- Identifikasi aplikasi (port-addresssing) : Agar data dapat disampaikan pada aplikasi yang tepat, layer transport harus mengidentifikasi target aplikasi yang dituju. Layer transport. Untuk itu layer transport memberikan identifier/addressing untuk aplikasi (service/layanan) yang disebut dengan port number.
- Multiplexing/Demultiplexing:
- Hal ini memungkinkan layer bawah (network) untuk memproses data tanpa memperhatikan aplikasi mana yang menginisiasi data tersebut, dan hanya focus pada mesin (host) yang dituju.
- Reliable Delivery : Banyak hal yang bisa menyebabkan data korup atau hilang dalam proses. pengiriman, transport layer dapat memastikan penerima mendapatkan data tersebut dengan mengirim ulang data yang hilang.
- Sequencing : Banyaknya rute untuk mencapai tujuan dapat menyebabkan data diterima tidak berurutan, transport layer dapat menyusun ulang data secara benar dengan adanya penomoran dan sequencing.
- Flow control : Memori komputer atau bandwidth network tidak tak terbatas, transport layer bisa meminta aplikasi pengirim untuk mengurangi kecepatan pengiriman data. Hal ini dapat mengurangi hilangnya data dan proses pengiriman ulang.
·
Multiplexing
dan demultiplexing
multiplexing adalah membundel input dari beberapa sumber menjadi satu
output tunggal, sedangkan demultiplexing adalah menerima input dari satu sumber
dan mengirimkannya pada beberapa output.Multiplexing, dalam hal ini, berarti
menerima data dari aplikasi-aplikasi dan mesin yang berbeda dan mengarahkan
data-data tersebut pada satu aplikasi tertentu yang berjalan pada komputer
tujuan. Dengan kata lain, transport layer harus mampu mendukung beberapa
aplikasi network secara simultan dan mengatur alur data kepada Internet Layer.
Pada komputer penerima,transport layer harus mampu menerima data dari Internet
Layer dan mengarahkan data-data tersebut pada beberapa aplikasi
yang berbeda. Fitur yang dikenal sebagai demultiplexing ini, memungkinkan sebuah komputer untuk men-support jalannya
beberapa aplikasi network secara simultan, seperti web browser, email client, dan file-sharing. Aspek lain darimultiplexing/demultiplexing adalah satu aplikasi tunggal dapat me-maintain koneksi-koneksi dengan lebih dari satu computer.
implementasi Lapisan Transport yaitu
pada penerapan protocol TCP dan UDP
yang berbeda. Fitur yang dikenal sebagai demultiplexing ini, memungkinkan sebuah komputer untuk men-support jalannya
beberapa aplikasi network secara simultan, seperti web browser, email client, dan file-sharing. Aspek lain darimultiplexing/demultiplexing adalah satu aplikasi tunggal dapat me-maintain koneksi-koneksi dengan lebih dari satu computer.
Transport Control Protocol (TCP):
TCP menyediakan fitur error control dan flow control yang diperluas untuk memastikan data terkirim dengan sempurna. TCP termasuk connection-oriented protocol. connection-oriented protocol merupakan suatu proses yang mampu menangai proses kegagalan dalam pengiriman data.
TCP menyediakan fitur error control dan flow control yang diperluas untuk memastikan data terkirim dengan sempurna. TCP termasuk connection-oriented protocol. connection-oriented protocol merupakan suatu proses yang mampu menangai proses kegagalan dalam pengiriman data.
User Datagram Protocol (UDP):
UDP menyediakan fitur error checking yang sangat remeh dan di desain untuk situasi dimana fitur-fitur tambahan pada TCP tidak diperlukan. UDP termasuk connectionless protocol.
Kelebihan Layer 4 (Transport)
adalah:
·
menggunakan
bahasa internet
·
menyediakan
transmisi data yang handal dan penerimaan
·
kemudahan
dalam transmisi
·
kemudahan
dalam penanganan troubles
·
kemudahan
dalam memasang kabel
·
biaya
intalasi kabel rendah
·
efisien
kabel
Kekurangan Layer 4 (Transport):
·
membutuhkan
overhead yang cukup
·
mengalami
kesulitan untuk pemasangan kabel dalam jumlah besar
·
sukar
di implementasi untuk susunan yang tidak teratur
·
performance
turun untuk banyak node
·
penanganan
troubles rumit
·
biaya
instalasi kabel tinggi
·
sistem
pengkabelan rumit
mantab banget gan
BalasHapusPower supply hp